04 July, 2010

Sejarah 1980an

Setelah bubarnya Minor Threat pada akhir 1983, scene hardcore-punk Washington.DC
yang sedang bergaung dan meledak di 1981 nampaknya mengalami kejenuhan dan
kehabisan ide segar dalam sound DC hardcore yang established. Piringan hitam
paska bubar sang Minor Threat 7" "Salad Days" rilis pada 1984 dan akhirnya
menancapkan nisan pada scene DC hardcore-punk. Band - band di seantero negeri
mulai mengkasting hal - hal baru untuk ditawarkan. DRI dan Bad Brains mulai
memainkan cheeze-metal, band-band New York mulai melakukan moshing yang brutal,
7Seconds mulai terdengar jangly U2 alternative, dll. Perubahan paling mendasar
pada D.C. adalah terhadap melodic rock dengan punk sensibilities dengan kata
lainnya semacam new wave atau ini mungkin yang di britania raya disebut era
Post-punk namun karena di amerika yang berada pada titik kulminasi adalah
hardcore punk maka media menyebutnya era Post-Hardcore.


1984 menandai rilisnya Zen Arcade oleh band Minneapolis Hüsker Dü,
mendokumentasikan sound yang lebih matang menggabungkan amarah, pembawaan vokal
yang intense and gitar yang menderu layaknya motor dengan tempo rock yang
dipelankan dan songwriting melodik yang lebih rumit.

Pada musim semi 1984, sebuah band bernama Rites Of Spring terbentuk dari anggota
- anggota The Untouchables/Faith dan Deadline. Band ini membawakan kecepatan
punk and disonansi suara.Namun membawa pendekatan vokal yang sama sekali belum
pernah ada terhadap campuran ini. Sang vokalis Guy Picciotto membawa sebuah
gaya-kehabisan-nafas punk setiap saat, sembari tenggelam secara intens dalam
lirik yang personal ditingkahi dengan emosi dan keringat. Suaranya pecah pada
momen klimaks menjadi rontaan serak, berkerikil layaknya jalan dan penuh
penjiwaan.Untuk kemudian gaya ini diteruskan pada bandnya paska Rites Of Spring
dengan gitar lebih mengawang melodis dan lebih indie-rock yaitu One Last
Wish.Dengan penulisan lirik lebih fokus pada pertemanan dan cinta yang ditulis
dengan indah penuh metafora.









Musim panas 1985 menjadi dikenal dengan "Revolution Summer" ketika gelombang
baru band - band dengan rock-tempo, melody based, vocal bernyanyi terbentuk dari
kumpulan musisi DC punk dengan sound rock beragam - Three, Gray Matter,
Soulside, Ignition, Marginal Man, Fire Party, Rain, Shudder to Think, dll.
Beberapa band tetap membawakan sound fast hardcore punk-based dengan pendekatan
vokal yang baru, Dag Nasty menjadi perkecualian yang terlihat.


Vokalis Minor Threat, Ian MacKaye, bernyanyi pada band Embrace (bandingkan
dengan nama DC bandnya sebelumnya - Minor Threat, Void, and State Of Alert) yang
mana liriknya emosional dan secara mendalam mempertanyakan diri(filosofis berbau
pencarian jati diri) ,namun masih jernih dan tak ambigu. Secara musikal, grup
ini(dibentuk oleh sebagian besar anggota ex-Faith) menulis musik midtempo,
somewhat jangly dengan banyak melodi dan hook gitar pop . Vokal MacKaye mendapat
trademarknya yaitu deklamasi tegas dengan hanya sesekali percikan emosional yang
muncul.

Beberapa sound dari band-band ini kemudian dikenal sebagai "suara D.C" klasik.
Beberapa darinya secara turunan dilabeli "emo," sebagai kependekan untuk
"emotional.".entah berasal darimana istilah ini, namun ada rumor bahwa istilah
ini terdengar ketika Guy Picciotto pertama bermain salah seorang penonton
berkata "oh God,your singing is so "emotional" . Lainnya dikatakan bahwa istilah
ini muncul pertama saat interview Ian Mackaye dengan majalah Flipside . Tak lama
kemudian DC bands mendapatkan label "emo-core."

Sesaat setelahnya (1986), beberapa band mulai untuk fokus pada elemen "emo" itu
sendiri. The Hated di Annapolis (dekat D.C.) nampaknya menjadi post-Rites of
Spring pertama yang melakukan ini. Setelah itu, Moss Icon muncul di kota yang
sama. Moss Icon mengejawantahkan elemen "emo" sampai pada intinya ,dan
memberikan beberapa melodi gitar yang mendetail, terarpeggiasi (oleh Tonie Joy,
nantinya bergabung dalam Born Against, Lava, Universal Order of Armageddon,
dll.) dengan fokus pada dinamisme keras/pelan. Vokalnya pula, sebuah gebrakan
baru dengan membangun teriakan aktual di-puncak-nafas pada klimaks lagu.




Moss Icon, sebuah band yang relatif terkenal dan menjalankan beberapa tur,
memperkenalkan kepada scene punk pada musik yang core emphasis pada emosi
daripada energi punk. Mungkin Rites Of Spring memperkenalkannya namun Moss Icon
menyempurnakannya. Nantinya emo bands akan terpengaruh secara berat dari
dinamisme Moss Icon , gaya guitar ,dan pembawaan vokalnya.



1 comment: